Saturday, March 1, 2008

Si Bodoh yang dikagumi

Manusia kadang kalanya ingin menjadi yang terbaik. Mencari dan mencari siapakah panutan yang tepat bagi dirinya, yang bisa menjadikan ia seorang manusia dengan jiwa sejati. Jika sudah menemukannya, ia lalu mencoba menjadi diri dari panutan mereka. Mulai dari sikap, tindakan, serta ucapan mereka itu ditiru habis-habisan. Betulkan? Hal tersebut memang terlihat wajar bagi mereka yang totalitas ingin sekali maju. Tapi, apakah perbuatan ini tepat dan berimbang? Sementara disisi lainnya ia mempunyai jiwa yang membutuhkan untuk di bimbing menjadi jiwa sejati, bukan untuk di hilangkan. Terlebih sifat kekanakan, kenakalan dan kebodohan dasar yang di bawa sejak dari lahir.

Ya meniru boleh-boleh saja. Tapi ingatkan selalu, siapa diri kita ini sebenarnya. Memiliki kekurangan ataupun kebodohan dalam diri itu bukan suatu yang tabu plus haram. Ia adalah nikmat yang tak terduga. Tidak percaya ya? Coba kalian perhatikan dengan baik di sekeliling kalian, mengapa orang yang bekerja atau belajar itu, selalu saja menyempatkan dirinya untuk melepaskan semua kepandaiannya. Entah itu untuk bermain game, bercanda, tidur ataupun sekedar untuk mengela napas? Dan mengapa dalam setiap sesi sebuah seminar. Mau seminar apapun itu. Sang mentor selalu mengatakan “Cobalah kalian lepaskan dulu beban kalian, kosongkan pikiran kalian. Sebelum memulai pekerjaan apapun.” kalian tahu kenapa? Kebodohan itu adalah penghibur dari kepenatan, yang sengaja kita tumpuk. Dan ada juga pepatah yang mengatakan “Kosongkan dulu gelas mu sebelum di isi kembali”

Mulai sekarang jadilah diri kalian apa adanya. Bimbinglah sifat kekurangan yang kalian punya itu. Carilah panutan yang terbaik bagi diri kalian. Tapi ingat! Bukan untuk di tiru habis-habisan. Atau di telan mentah-mentah. Tapi di gunakan sebagai paduan dari kekurangan yang kita punya. Itulah yang terbaik. Jika kita selalu memperlihatkan jiwa sejati kita. Mau kalian percaya ataupun tidak, kalian itu akan PEGEL. Karena selalu terus menerus menonjolkannya setiap hari, setiap menit hingga setiap detiknya. Kalian tahu itu seperti apakan? Ya benar...jika kalian menjawabnya itu seperti : Gila Kehormatan.

Jika kalian sering melihat di film-film. Cermati dengan baik, hampir semua jagoannya – aktor utama - selalu bertindak konyol, bodoh, lugu dan kadang sampai kurang ajar. Dan biasanya banyak terdapat dalam film-film kartun. Kalian tahu film Samurai X, yang jargonnya punya tanda X pada pipi kirinya? Kalau kalian pernah melihatnya. perhatikan jargonnya si kenshin “Batosai” itu, setiap harinya selalu bertindak bodoh, lugu dan kekanak-kanakkan. Tapi lihat lagi, kali ini coba perhatikan baik-baik. Apa yang terjadi setiap kali rekan-rekannya mendapat masalah? Apa yang kalian temukan? Ya jiwa ksatria sejati si batosai ini di keluarkan demi membantu teman-temannya. Begitulah kita seharusnya menjalani kehidupan. Jangan selalu menonjolkan kehebatan-kehebatan kita. Tapi cobalah untuk di tutupi dengan tirai-tirai kekurangan diri. keluarkan jiwa sejati kita itu disaat memang diperlukan.

Menjadi manusia yang mengerti akan kekurangan diri itu lebih baik, daripada menjadi manusia yang tidak memahami kekurangan dirinya. Jika di antara kalian ada yang merasa “wah saya ini bodoh sekali...” lalu minder melihat orang-orang di sekelilingnya adalah orang-orang hebat. Sebisa mungkin jadilah manusia dari ketiga bagian karakter dibawah ini, supaya kita paham bahwa sifat bodoh kita ini juga sungguh berguna.

1.Penghibur.
Seorang badut yang bisa menyegarkan suasana. Ya menjadi seorang badut, dimana ada engkau, semua orang merasa terhibur dan gembira. Melupakan sedikit ketegangan-ketegangan yang ada disana. Dengan sifat kekanakan serta sedikit kekonyolan. Baik dalam bentuk tindakan atau ucapan yang kita lontarkan.

2.Penyejuk.
Seperti AC yang bisa menyejukkan ruangan. Begitu juga kita, setiap ada suatu masalah yang terjadi dengan kawan kita atau kita sendiri, kita bisa mencari jalan keluar, atau setidaknya mampu menjadi penyejuk hati mereka. Dengan sedikit senyuman serta kedewasaan berpikir kita memahami masalah yang ada.

3.Penghapus.
Kali ini kita bertindak 'seolah' sebagai pemimpin, guide, atau jendral besar. Di saat kawan kita mempunyai banyak keraguan-keraguan untuk maju. Kitalah yang menjadi penyemangat, penghapus keraguan yang ada dalam diri mereka. Perlihatkan kepada mereka.Bahwa yang mereka lihat dan takutkan di depan sana itu sebenarnya pantulan bayangan dari sebuah kecoa. Yang disinari oleh cahaya keemasan tempat yang akan di tuju.


Jika kalian mampu menggunakan ketiga karakter sifat tersebut. Saya yakin kalian akan menjadi si bodoh yang selalu di kagumi, di ingat, bahkan tak kan pernah di lupakan dalam sanubari setiap orang, seumur hidupnya karna jasa kita si bodoh ini. bahkan anak kecil saja masih di inget kekonyolan dan keluguannya itu sepanjang masa. Jika pernah mendengar bahwa orang bodoh itu dilaknat Allah. Bodohnya yang seperti gimana dulu? karena bodoh itu nikmat. Wong kita dilahirkan awalnya saja bego, gak tau apa-apa. Tapi jelas...pandai itu anugrah terbesar dari-Nya. Justru yang dilaknat itu, yang benar-benar bangga hidup dengan kebodohan.

***

Sphere: Related Content

No comments: