Saturday, March 8, 2008

Desain Gue

Di sini wa taruh semua gambar-gambar yang wa hasilkan...siapa tau ada yang berminat mau buat gambar untuk logo, kaos, dekorasi panggung/kamar beritahu aja wa

Gambar 1


Gambar 2

Sphere: Related Content

Apa belajar perlu biaya?

Kalian tahu, pertanyaan itu pernah saya dengar, tak sengaja sih menguping saat di rumah terjadi pergulatan argumentasi antara teman & babeh saya he..he..he Itulah yang saya jadikan wacana kita kali ini. "Apa benar belajar itu perlu biaya?" setau saya, bukannya sekolah yang memerlukan biaya yang teramat tinggi? Mulai dari urusan baju, sepatu, alat-alat tulis, buku pelajaran, dll. Itu sih belum seberapa...pas kuliah, Uuuih Biayane rek mahal tenaan. Belum lagi di tambah buku yang tebelnya sama kaya batu bata (dulu wa kira buat jadi senderan kepala aja =) pluus ini nie "Ssst...beh butuh kendaraan nie!? Capek jalan terus, kalo naik bes sering terlambat, macet sana-sini. mana bau keringat lagi. eh...di tambah desak-desakkan pula. Kan nanti bisa babeh yang malu entar-entarnya..saya mah kasihan ma babeh aj, nanti di gunjing-gunjingin orang! beliin yah beh?Ok?Ok?" semua kalimat emas kita di tumpahkan disitu he..he..he

Belajar, itu bisa dimana saja, kapan saja. Kadang ada saja orang yang mau menawarkan dirinya mengajar tanpa meminta imbalan sedikitpun. Ada yang berupa sekolah-sekolah "
jalanan", majelis-majelis taklim, internet, televisi dan kadang ada yang datangnya dari sebuah percakapan yang mulanya biasa-biasa saja. Mudah ya?

Inti dari belajar itu ada 4 kategorinya, Yaitu :

1. Seberapa jauh rasa penasaran kamu?
2. Seberapa dalam pertanyaan-pertanyaan kamu? (ga dalam-dalam juga ga apa-apa ko)
3. Seberapa Inginnya kamu mau mengamalkan itu?
4. Seberapa besar pemahaman mu untuk hal yang kamu pelajari itu?

Itulah yang namanya belajar, berawal dari sekuat dan sehebat apa kamu ingin mengetahui isi dunia ini. Apapun itu, mau kamu ingin merubah diri, orang lain atau dunia sekalipun. Berawal dari diri sendiri. Tergantung kitanya memaknai kata "
belajar" tersebut. "Apakah belajar harus disekolah atau di tempat lain / cara lainnya?" jika kita ingin anak-anak kita masa depannya sukses. kenapa harus belajar melalui sekolah, yang sekarang ini teramat mahal biayanya. Intinya dari tujuan kita adalah anak2 kita sukses di kemudian hari, bukannya begitu? kita sering terfokus kepada intinya bahwa belajar harus di sekolah, bukan mencari ilmunya. jadi kita sering menjadikan jalannya itu cuma satu, tanpa pernah membuatnya menjadi dua atau tiga dst.

Jadi memang, belajar itu kadang memerlukan biaya dan kadang juga tidak. Bagi sobat yang merasa atau memang berekonomi lemah. Jangan sedih & kuatir. Jika ada kemauan pasti ada jalannya ko! Lebih baik dikatakan
bego, tapi berani bertanya. Daripada bego tapi minder (malu bertanya). Semua orang itu pasti akan memberikan ilmunya. jika diminta dengan baik atau diminta secara kasar sekalipun. Dan merekapun punya alasan-alasan yang berbeda-beda, mengapa mereka mau memberi tahu ilmunya kepada kalian :

1. Ingin dilihat
pinter atau berintelek tinggi
2. Pengen pecundangin kita or ngibulin doang
3. Yang benar-benar ingin membantu kita.

Walau kadang apa yang dikatakannya tidak sampai ke kita. Karena ada banyak faktor yang menjadikannya sulit sampai kekita misalnya, cuaca, gangguan indera, dll. Dimanapun dan kapanpun kita masih banyak kesempatan belajar baik sendiri atau bersama. Walau yang terpenting dari belajar adalah adanya seorang guru. Tapi kalau tidak ada.... jangan malulah untuk bertanya kepada siapa saja. itu merupakan langkah awal karena kita ada kemauan untuk itu =)
Sphere: Related Content
Monday, March 3, 2008

Kesuksesan

Orang kaya tidak berkerja demi uang, Tapi mereka tahu bagaimana uang bekerja untuk mereka


"Zaman sekarang jika tidak cepat-cepat bergerak, maka habislah kau ditelan musuh." begitulah kira-kira ungkapan magis si naga bonar, yang sekarang sering terdengar di telinga. Semua orang berlomba-lomba menjadi atlet tanding terkuat, terkaya dan tersohor...kadang musuh yang dilawanpun tidak jauh yaitu orang-orang yang berada di sebelah kanan-kiri kalian sekarang. Ini dilakukan supaya tidak tergeser dari "sebuah peradaban". Tidak aneh memang, dalam kondisi ekonomi sekarang yang semakin terpuruk. Segalanya harus cepat jika tidak mau tertindas...tapi sayang, justru yang kita lakukan adalah terburu-buru, ngebet cuna demi mendapatkan satu kata : KAYA-lah. Tau kayamya kaya apa?


Ingin mendapatkan penghasilan yang besar itu wajar-wajar aja. Selama dalam konteks, bahwa kita sudah paham, teliti dan terkendali apa yang sedang kita lakukan. Sadar dan tahu apa yang sedang kita kerjakan itu lebih baik, dari pada tidak tahu apa yang sedang kita kerjakan. bisa-bisa kitanya yang di kadalin oleh keadaan. "cape-cape mengusahakan tapi ga ada hasil satupun." Inilah yang seharusnya jadi momok yang mesti diperhatikan sebelum memulai sesuatu atau meng-Acc tawaran apapun. Tidak perlu tergiur dengan hasil yang kita dapat nanti, apakah cepat dan besoaaar. Dengan coba-coba menanamkan modal besar-besaran (sampai ngutang lagi!), ikut-ikutan membuat usaha yang sedang tren, gila-gilaan menanamkan modal dimana-mana. Tanpa dimasak dengan gosong=) ...dan kitapun cuman berpikir "sapa tau dari salah satu itu ada yang berhasil!" jika salah satu ada yang berhasil. Itu baguslah. tapi jika tidak menutupi yang kita keluarkan selama ini, bagaimana? dan tidak lagi menjadi trend setter masa kini. Jika tidak berhasil semua, bagaimana? inilah yang jadi pemikiran dasar. Siap mental tidak, dengan kejatuhan yang dasyat nantinya??!


Sobat, ada sebuah jalan menuju kesuksesan yang dikenal dengan jalan kesederhanaan. Kesederhanaan inilah yang akan membawa kita menjadi atlet tanding yang benar-benar kuat, terkaya dan tersohor. Bahkan orang-orang bijak selalu berkata "jika kamu punya masalah, sederhanakanlah semuanya itu, jangan di persulit terutama untuk dirimu dan orang lain". Sobat, jalan kesederhanaan ini punya pola yang mengharuskan setiap kita
ini untuk :


1. Punya tujuan yang jelas, masuk akal dan mudah di capai. Walaupun ide kita itu dianggap gila sekalipun pada awalnya.

2. Carilah sasaran yang tidak jauh dari jangkauan kita. Usahakan jangan cari jangkauan yang jauh terlebih dahulu. Bisa gila nanti. Sebagai contohnya mungkin seperti ini : Saya jualan bakso keliling. tapi pengennya yang beli bakso saya itu harus orang kayaaaaaa semua, bermobil, pake jas, kalo beli bisa habisin 5 mangkok setiap beli. Padahal saya cuma tukang bakso keliling, belum mempunyai kios / rumah makan mewah. Sedang pelanggan lain (jangkauan saya untuk sementara) yang pake sepeda dan berjalan kaki tidak saya layanin. Dan menjualnya dengan harga kelewat tinggi Rp.10.000,-. Inilah yang salah..sudah keluar jalur.

3. Dan membiasakan untuk berjenjang atau bertahap untuk meningkatkan hasil itu lebih penting. Dan ituuuu cara termudah untuk memulai meningkatkan keberhasilan dari hari ke hari, minggu perminggu, bulan perbulan hingga tahun pertahun. Mungkin seperti ini gambarannya : Jika setiap jualan kita dapat penghasilan Rp. 500, perhari. pikirkan bagaimana...besok, lusa atau minggu bisa bertambah menjadi Rp.600,- perharinya. begitu juga untuk perkembangan / perluasan usaha, bagaimana tahun depan saya bisa menambah armada bakso saya menjadi 2 dan tahun depannya lagi menjadi 3 dan terus begitu setiap tahunnya.


Usahakan tidak melakukan pemborosan yang amat berlebihan. mauuu itu untuk keperluan usaha ataupun pribadi. dan usahakan pula untuk tetap meng-stabilkan pengeluaran untuk 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan hingga 1 tahun pertamanya. biasanya banyak yang kelupaan tentang adanya pengeluaran tak terduga. dan biasanya juga pengeluaran seperti itu besoaaareee rek gak ketulungan. Tetapkan juga untuk terus meningkatkan kreatifitas, berinovasi untuk perkembangan usaha. Tidak perlu yang berlebihan...hanya cukup membuat pelanggan lama kita betah, pelanggan baru pun senang dan betah mampir ke kita (membutuhkan kita).


Menjadi sukses bukanlah pada punya ide semata atau mendapatkan hasil yang besar dan usaha yang cepat berkembang. Tapi kesuksessan ada pada bagaimana kita meng-AWALI-nya...Terburu-buru atau Perlahan (tenang dan santai) tapi cepat (bertindak). Ibarat kata "kaki di kepala, kepala di kaki, otak harus seperti kaki yang terus dipakai berjalan dan berlari. Dan kaki haruslah seperti otak, pandai-pandailah melangkah." ini patokan sebelum memulai apapun, atau jika kita sudah memulai dengan langkah terburu-buru, tidak perlu kecewa dan gusar…Pelajari dan instropeksi kembali dimana letak kesalahannya. Pada diri sendiri atau sistem kerjanya. seperti kata-kata ini “mengurus perusahaan itu lebih mudah, daripada mengurus perasaan sendiri” betul toh?


Sobat, pernah dengerkan tentang Allah S.W.T menciptakan alam jagat raya ini selama 6 hari? dan kenapa harus 6 hari menciptakan itu semua? Padahal kita tahu Mudah bagi Allah Yang Maha Besar itu menciptakan sesuatu dalam sekejap mata "kun fayakun jadi maka jadilah". Benarkan? lalu kenapa Dia menjadikannya langit, bumi dan isinya ini dalam tempo 6 hari??! Subhanallah, Maha Besar dan Penyanyang-Nya Allah memberikan pemahaman kepada kita hamba-hamba-Nya. Untuk memahami bahwa jika kamu mau membuat sesuatu apapun, besar-kecil. Harus punya perhitungan yang baik dan bertahap dalam mengerjakannya. Sederhanakanlah semua itu dan jangan pernah di persulit. Itulah pesan yang disampaikan-Nya kepada kita. "Otak bolehlah panas (napsu besar) tapi hati harus tetap adeeem ayeeem".


***

Sphere: Related Content

Strategi

Di kancah dunia perbisnissan, terkadang sebuah ide tidaklah berarti atau tidak cukuplah. Apalagi jika dibutuhkan untuk meng-golkan sebuah impian dalam persaingan di dunia bisnis. Mau seindah dan secemerlang apapun ide kita, jika tidak mampu di wujudkan ia seperti seonggok sampah yang menumpuk di halaman belakang rumah. "Lalu apa yang sebenarnya diperlukan?" yang diperlukan tentu saja ide. Ini awal sebuah permulaan, bagaimana rupa usaha kita akan dibuat nantinya. Di samping kreatifitas serta inovasi kita sendiri atau bersama kawan-kawan yang bekerja dalam ruang lingkup kita. Selain itu ada yang namanya strategi atau taktik “berperang” ini yang sangat dibutuhkan dalam persaingan bisnis yang sehat atau yang cacat mental sekalipun. Tanpa itu kita akan tersendat-sendat, malah bisa tidak maju sekalipun.

Perhatikanlah, di dalam sebuah kancah peperangan, politik, bisnis, hingga berinteraksi dengan sesama. Selalu saja menggunakan namanya strategi untuk selalu menjadi “pemenang” pada hari ini, besok atau hingga seumur hidupnya. Ada juga yang ingin namanya selalu di kenang dunia sepanjang masa. Dan sampai-sampai ada yang mengatakan, “Dari 100% penduduk dunia, hanya 1% sajalah yang benar-benar menguasai segalanya. Mereka-meraka itulah yang mampu mempertahankan namanya, kekayaannya, dan juga strategi "berperangnya", Bagaimana mereka mampu mempertahankan kejayaan-kejayaan dinasti yang mereka buat.” itulah mengapa strategi begitu sangat dominan dalam hal apapun.

Membuat langkah-langkah strategi itu tidaklah mudah dan juga tidaklah sulit. Tergantung pada keadaan yang kita hadapi sekarang ini dan nantinya. Biasanya strategi dibuat dari sebuah kesalahan. Mulai dari ucapan, gaya, hingga kecerobohan tindakan lawan. Lalu terbuatlah taktik-taktik untuk menyerang, bertahan dan mengecoh. Dengan cara memutar, persegi, limas, segitiga, bujur sangkar, turunan, dll. Ideologi ekstrimnya mungkin seperti ini “Saya menang untuk menunjukkan untuk inilah saya dilahirkan. Saya mengalah karena untuk menantikan kemenangan besar saya datang” Jadi inti dari membuat strategi adalah bagaimana saya maju menjadi yang terdepan walau cuma selangkah dari mereka..

***

Sphere: Related Content