Sunday, June 1, 2008

Sinergy Dalam Bisnis

Bekerjasama bukan hanya bisa diterapkan dalam internal perusahaan, antar partner dan karyawan kita, tapi juga sangat bagus dilakukan antar usaha yang lain.

Sinergy, dalam buku 7 Habits of Highly Effective People, berarti 1+1 tidak sama dengan 2, tapi bisa 3 atau lebih. Sinergy juga berarti mencari alternatif ketiga. Sinergy harus didasari oleh itikat win-win solution.
Apa aplikasinya dalam bisnis kita. Misalnya, anda berdagang, asumsi kapasitas penjualan Anda hanya 20unit perhari dan modal andapun terbatas, maka anda harus membeli (kulakan) tiap hari (20unit). Sedangkan pedagang grosir tempat Anda beli memberikan diskon berdasarkan jumlah barang per transaksi. Jika anda hanya membeli 20unit, maka diskonnya 5%; 50unit, diskon 10%; lebih dari 100unit, diskon 20%. Kenapa tidak, anda bekerjasama dengan pengusaha-pengusaha serupa untuk mendapatkan diskon terbesar? Bukankah itu konsep saling menguntungkan?

Sering juga kita amati, bagaimana harga barang saling banting, bukan karena over supply, namun karena ingin saling menjatuhkan. Nah, siapa yang dirugikan? Mereka sendiri, semua pedagang serupa! Coba seandainya mereka kompak tidak menurunkan harga, tapi juga tidak ngemplang harga, pasti kesejahteraan terjamin. Hal mendasar yang merusak sinergy adalah keserakahan individu.

Bagaimana dengan usaha yang berbeda, bisakah bersinergy? Di jakarta ada seorang pemuda yang membuka usaha "Renovasi Sofa, berhadiah Pizza Hut". Mungkin anda berfikir, apa hubungannya? Jaka sembung main gitar! Tapi ternyata laku keras, gara-gara sinergy tersebut. Pizza Hut gak keberatan, asalkan produknya laku. Si 'renovator' sofa, ndompleng nama besarnya. Bahkan kliennya banyak instansi-instansi besar. "Mas, boleh gak pizzanya dikirim duluan, jangan nunggu sofanya selesai?!" Nah, tuh, gak tahunya, karyawannya yang kebagian pizza, gara-gara renovasi sofa. Sekarang banyak asosiasi pengusaha yang menerapkan promosi silang (co-branding). Sudah tidak jamannya lagi pukul-pukulan. Sekarang jamannya kolaborasi.

Hukum alam
Percayalah bahwa dengan bersinergy, kita bisa menghemat tenaga kita, untuk mendapatkan hasil yang lebih besar. Seperti sekerumunan angsa terbang yang membentuk formasi ‘V’, mampu terbang 3 kali lebih jauh dibanding jika terbang sendiri. Seandainya semua pengusaha menanyakan kepada dirinya, “Bagaimana ya, supaya usahaku berkembang, tapi juga membantu atau memberi manfaat bagi pengusaha lain”. Pastilah negara ini cepat berkembang. Seperti Hukum Gunung Everest, semakin tinggi cita-cita kita, semakin dibutuhkan ketinggian tingkat kerjasamanya.

Memang tidak semudah yang saya katakan, tapi bukan berarti mustahil kan? Toh kuenya (rejeki) melimpah, hanya seringkali gara-gara kita berebut, kue tersebut terlempar mubazir. Tenaga habis untuk pukul-pukulan, hasil tak ada. Alangkah indahnya jika hidup kita bisa bergandengan tangan, saling bantu, saling bagi, bukan saling sikut. Yang lapang rejekinya hari ini, memberikan kelimpahan bagi yang lain. Banyak saudara, banyak rejeki!

FIGHT!

By; Jaya Setiabudi
Sphere: Related Content

No comments: