Saturday, March 22, 2008

Pesan dalam sebuah DOA

Di suatu pagi yang cerah, pas di saat matahari mulai nongkrong di ufuk barat, udara sedang bersih-bersihnya untuk di hirup dan bunga mulai bermekaran...begitulah kata-kata para pujangga terkenal =) kira-kira begitulah sobat, pagi itu jam menunjukkan jam 8 lewat, wa kedatangan tamu yang tidak tahunya ia sobat wa, yaitu si mamen (sebut saja begitu) langsung aja dia membangunkan wa yang sedang asyik-asyiknya ngorok + ileran di ruangan TV =) "Man bangun man dah pagi juga, ngiler aja kerjanya!!! Wa butuh bantuan nih!" sambil menggoyangkan tubuh wa.


"Hmmmmmm...ada apa sih?"sahut wa yang masih dalam keadaan 1/2 nyawa. "Makanya lu bangun dulu!ntar wa omongin.."lalu wa terbangun dari ranjang tercinta, duduk sambil mencari-cari rokok. Dengan mata masih sayup-sayup, wa menyalakan rokok dan bertanya."Ada ape sih? wa lagi capek ni...semalam wa kurang tidur ni..."terang wa. "Mang lu tidur jam berapa man? tanyanya "jam 8! jawab wa singkat. "Weeeh!!! tidur jam 8 malam, mpe jam 8 pagi masih ketahuan molor? Dasar lu mang kebo man!? Katanya penuh ledek.."Hehehe...biar kebo juga berguna men!" cengir wa mbil nguap di terusin nyeruput kopi yang ada di meja samping wa, yang di buat emak tersayang yang aslinya sih wat babeh tercinta. Wa sikat aja =)


"Gini man...lu tau kenapa doa-doa bisa g terkabul?" tanyanya langsung ke inti masalah. "Tumben lu tanya kaya gitu" tanya wa sambil melirik kearahnya "Masalah ciantika (nyamaran) ya?! tebak wa. Dia cengar-cengir aja mbil lanjutin pertanyaannya"Iye...lu taukan wa kesengsem ma doi..tiap hari wa berdoa terus buat dapetin doi. Wa dah coba cara begini-begitu hasilnya tetap aja dia nyuekkin wa!!! Wa jadi Stress nie, pengen peletin dia aja man! curhatnya begitu. "Hahaha...sadis bener lu" ledek wa. "Biarlah man."sahutnya dengan nada lemes lalu terdiam...dan bertanya lagi kali ini dengan nada penuh keseriusan dia berkata "Apa masalahnya hati wa kotor ya man. Mpe-mpe doa wa ga’ terkabul?? itu tu...yang kaya di buku agama?!” tanyanya begitu. "Bisa jadi kemungkinannya begitu...Apa lagi pikiran lu selalu ngerees gitu!!!" wa tunjukin jari telunjuk wa ke kepalanya. "Sialan lu!!! kaya lu kagak pernah ngeres. Apa lu kagak sadar, ya man? Lagi 'nyak babeh gue lagi ayik-asyik nonton, eh lu langsung aja jagring di depan tv begitu liat ada cewek cakep di TV! Mana kagak misi-misi lagi! Sewotnya dengan muka di tekuk-tekuk."Hehehe...."wa cengar-cengir aja."Jadi gimana menurut lu man?"melanjut pertanyaannya yang belum terjawab tadi. "Kemungkinan terbesar ya itu...yang di bilang dalam tiap buku agama. Tapi jika lu merasa bahwa lu baik-baik aja, gak merasa berbuat melebihi dari batas yang ada. Ya lu tenang aja....Kemungkinan besarnya kita harus tahu & pahami "Apa makna pesan dari doa yang kita sampaikan/panjatkan itu" men? Jawab wa dengan nada pelan. "Maksud lu???"tanyanya keheranan. "Lu lihat tu tulisan yang tertempel di kulkas.."kata wa menunjukkan pada kertas yang tertempel di kulkas...tulisannya seperti ini :


"Ketika ku mohon kepada Allah kekuatan, Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat."

"Ketika kumohon kepada Allah kebijaksanaan, Allah memberiku masalah untuk kupecahkan."

"Ketika ku mohon kepada Allah kesejahteraan, Allah memberiku akal untuk berpikir."

"Ketika ku mohon kepada Allah keberanian, Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi"

"Ketika ku mohon kepada Allah sebuah cinta, Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong."

"Ketika kumohon kepada Allah bantuan, Allah memberiku kesempatan."

"Aku tak pernah menerima apa yang ku pinta. Tapi aku menerima apa yang kubutuhkan"

Doa'ku terjawab sudah "(from majalah Tarbawi)


"Dan sesudahnya itu mestinya di iringi dengan ucapan "Terima Kasih Ya Allah"..." lanjut wa lalu teman wa terdiam. Terus wa lanjutkan lagi cuap-cuapnya "Seringkali, kita mendengar bahwa Allah menjawab doa kita dengan jawaban "TIDAK!". Dan seringkali pula kita salah memaknainya, dengan benar-benar yakin tidak di beri, tidak di kabulkan, tidak di kasih oleh-Nya. Inilah masalahnya...kita selalu berprasangka yang tidak-tidak, baik kepada sesama, dunia ini dan terlebih kepada Tuhan sendiri."


"Hmmm..benar juga..terus bagai mana kita seharusnya memaknainya man? tanyanya lagi...
"Ya tentu aja dengan yang baik-baiklah!!" sewot wa
"Oh iya ya" sahutnya sambil cengar-cengir kaya kebo baru dicunguk hidungnya
"Percayakan saja, Allah akan memberi, mengabulkan dan mengasih apa yang kita pinta."ujarku memberikan semangat. "Lha yang dengan jawaban "Tidak" itu bagaimana?" katanya lagi


""TIDAK" itu dalam artian Allah menjawab begini "Tidak...tidak sekarang hamba-Ku. Harapan yang kau pinta kepada-Ku. Itu engkau yang membangunnya sendiri. Aku hanya memberikan apa-apa untuk mencapai harapanmu." Ngertikan maksudnya men?? tanya wa sambil menyalakan rokok yang tadi sempat mati "Belum sih terangin dong, man?" kali ini penuh rasa antusias ingin tahu.


"Begini...Kita itu seperti membangun sebuah Rumah Harapan. Dan Allah adalah penyedia bahan bangunannya (Alam Sekitar). Kita tinggal memesan kepada Allah apa-apa saja yang kita butuhkan. Setelah bahan bangunan tersedia. Kini tinggal kita...(sambil menunjukkan jari ke diri wa sendiri) ingin membangun rumah harapan seperti apa? bagaimana gambarnya? seberapa besar? seberapa luas? seberapa kuat dan kokohnya bangunan rumah harapan kita? dan siapa-siapa saja yang akan membangun rumah harapan kita? Dan jelas diselipkan makna Gotong-Royong di sini. Kita kan tau men, mana bisa kita membangun rumah seorang diri.? Benarkan? tanya ku dan dia hanya mengangguk kepalanya tanda setuju dengan ucapan wa.


1. Awalnya adalah kita punya tanah. Yaitu bakat yang ada di dalam diri kita.
2. Gambaran (visualisasi) seperti apa harapan/impian/cita-cita yang kita mau
3. Arsitek, perancang bangunan rumah harapan (dari Rencana, Strategi, Tips&Trik, dll)
4. Bahan bangunannya. Alat-alat yang akan di butuhkan
5. Orang yang akan membantu itu siapa saja


Kesemuanya ini nanti harus diselaraskan dengan keadaan, kemampuan kita saat ini! mulai dari :


1. Kesehatan, baik mental jasmani rohani hingga akhlak. ini faktor utama dari segalanya
2. Faktor yang menjadi momok setiap terjadinya permasalahan, yaitu keuangan.
3. Keberanian kita dalam mengambil kesempatan yang ada serta
4. Keyakinan, seberapa besar keyakinan kita terhadap Tuhan serta kepercayaan terhadap kemampuan diri kita.
5. Dan yang terpenting dari semua itu adalah "Bagaimana kita mensyukurinya itu" faktor inilah yang sering sekali terlupakan.


"Hehehe...iya ya men?" cengirnya memberikan tanda bahwa sobat wa ini mulai memahami. Terus wa lanjutkan "Jadi gituu men...Pertama, kenalilah pesan doa yang kita panjatkan dengan baik. Jika sudah kita mengenali, memahami lalu kita upayakan apa yang kita panjatkan itu. Jika banyak kesalahan dalam apa yang kita upayakan itu...jangan kuwatir. Percayalah dan yakin, Allah itu akan membantu kita memuluskan apa yang menjadi harapan kita. Tergantung kitanya berprasangka sekarang...Apa bakalan Ancuuur atau bakalan muluuuus ni kulit he...he...he..." ungkap wa sambil diiringi dengan candaan mengelus kulit wa yang aluuss =) dan dia pun ikut tertawa sambil berkata "Bisa aja lu jawabnya man!?" Dan wa balas aja "Lha lu bisa aja...nanyanya men!Hahahaha...". Riuhlah seisi rumah dengan gelegar tawa kami yang di iringi oleh suara derauan kicau burung yang sedang asyik-asyiknya menyambut indahnya suasana pagi hari.


***END***

Sphere: Related Content
Wednesday, March 19, 2008

Berpikir, bertindak dan berucap

”Aku (Allah) seperti prasangka hamba-hamba-Ku. Ia berpikiran buruk, maka ia akan mendapatkannya. Sebaliknya, ia berpikir baik, maka kebaikan akan menghampirinya”


Susah sulit dalam menjalani roda-roda kehidupan? itu sih sudah biasa. Kemana-mana ada saja halangan dan ribuan rintangan. Jalannya selalu berkelak-kelok. Tapi, mudah menjalani roda kehidupan?! ini yang tidak biasa. Bahkan ada sebagian orang berkata begini "Mudah dari mana? Dari Hongkong apa..!!?" percaya atau tidak kita selalu berkata demikian kalau bertemu dengan namanya kesusahan.


Pernah kalian tahu itu kenapa? karena kita sudah terbiasa berpikiran, bertindak serta berucap, bahwa apa yang kita jalani ini, yang sedang kita usahakan serta apa yang kita tempuh itu serba susah, susah dan selalu saja susah !!! Begitulah selera hidup yang sebenarnya selalu kita idam-idamkan.
Istilahnya begini "kalau hidup gak susah berati itu bukan hidup gue namanya. Susahnya hidup gue itu gak bisa dibayangin deh...Bahkan semua orang di dunia ini gak akan bisa ngebayangin gimana susahnya hidup gue itu!" dengan bangganya kita berucap seperti itu. Kata-kata tadi menandakan bahwa kita menyimpan dengan baik dan merawatnya di pikiran kita, lalu di jadikan sebuah pakem diri. Dan yang sungguh menyenangkan sekali...kita selalu menyambut kata-kata tersebut dengan baik, di persilahkan menjadi sahabat kental untuk menemani kemanapun kita pergi.


Contoh kecil dan sederhana, kita menyambut, menerima atau apalah itu namanya..yang membuat kita mejadikannya jodoh adalah berkeluh-kesah atau mengeluh.
Mentalnya tipis sekali, sedikit-sedikit mengeluh! Baru di cubit sedikit aja teriak dan merasakan sakitnya seperti tertimpa batu yang besoooaaaar sekali. Kalian sih gak mungkin bisa ngebayangin gimana besarnya itu batu =) Ya, seakan-akan dunia ini tidak adil. Dunia ini pilih kasih hanya terhadap orang-orang tertentu saja. Di khususkan untuk yang kaya, tampan, cantik bertubuh bagus dengan kulit putih bak sabun mandi =) kita-kita yang merasa jauh dari itu, seakan-akan hanya diperbolehkan menghela napas, mengusap dada dan menjalani hidup ini apa adanya, rek !!!


Sobat, pernah ada orang bijak berkata begini "Apa yang kamu pikirkan, kerjakan dan ucapkan sekarang ini, cerminan masa depan kamu sendiri. Kamu sendirilah yang memilih jalan hidup kamu itu harus bagaimana? Susah-mudah, sehat-sakit, kaya-miskin, maju-mundur, pandai-bodoh, dll. Kalau kamu berpikir susah...Ya, kamu tenang-tenang saja, kamu pasti akan mendapatkannya titik! Begitu juga sebaliknya, kamu berpikir maju, mudah, pandai, sehat, kaya, dll. kamu juga pasti akan mendapatkanya titik! Jadi berpikirlah dengan arif dalam menentukan masa depan kamu. Apa yang terjadi dengan kamu dan yang lainnya sekarang ini merupakan "Buah" dari apa yang kamu serta yang lainnya tanam
. Kemarin...kemarinnya lagi...dan kemarin-kemarinnya lagi. Bibitnya adalah pikiran kamu, Pohonnya adalah tindakan-tindakan kamu dan pupuknya ini adalah ucapan-ucapan yang kamu lontarkan.baik yang berupa gosip, keluhan, ejekan, canda serta pujian."


Sobat, dunia ini berkembang, tumbuh dan juga berputar sesuai dengan irama pikiran dan keinginan kita. Dari bagaimana kita memandang dunia ini, termasuk alam, orang-orang disekitar kita dan hidup kita sendiri. Apa
kah susah-kotor atau baik-bersih? Kalau kamu ingin menjadi besar atau menginginkan sesuatu yang besar. Puas, nikmati dan syukurilah apa yang kamu sebut itu kecil dan yang kamu remehkan itu, yang sampai-sampai kamu lupa mensyukurinya. jika kamu bisa... niscaya Allah akan menjadikanmu orang besar dan memiliki yang besa itur.

Dengan rasa syukur...kita akan dapat kemudahan, dan keringan dalam apa yang sedang apa yang kita kerjakan, sekarang. Seperti uraian kata di bawah ini :

Dengan rasa syukur

  1. Apa yang kamu rasakan sulit akan menjadi mudah.
  2. Apa yang kamu rasakan kurang akan menjadi lebih.
  3. Apa yang kamu rasakan sempit akan menjadi luas
  4. Apa yang kamu rasakan jauh akan menjadi dekat. dll.

Hanya pikiran, tindakan serta ucapan kitalah yang membuatnya ”seakan-akan” begitu rumit. Membuat kita menjadi kuatir, cemas, gelisah dan takut Karena kita selalu lupa mensyukuri apa yang kecil dan yang kita remehkan itu.

Kesulitan, kesusahan atau apalah itu namanya hanya terjadi pada awalnya saja. Sesudahnya, akan mampu kita tangani masalahnya itu. Pernah dengar ini ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Seseungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs 94 : 5-6 ) ” Padahal sudah jelas disitu, diterangkan bahwa kesulitan itu hanya pada awalnya saja. Kesusahan, kesulitan, berawal dari kita tidak punya ilmu yang cukup, wawasan yang mumpuni untuk membuat trik, strategi, taktik mempermudah masalah kita. Setelah kalian faham dan tahu betul...Apa yang terjadi kemudian coba? Kita cuma berkata gini ”oOo begitu ya ?” sambil tersenyum cengar-cengir sambil garuk-garuk kepala=) Jadi bagaimana kita akan menganggap hidup ini? Apa susah-kotor atau baik-bersih ? Jawaban dari pertanyaaan tersebut inilah yang menciptakan masa depan kita yang akan dimulai dari pikiran, tindakan serta ucapan kita. Kitalah yang bisa merubah takdir masa depan kita sendiri. Bukan siapa-siapa...saya, dia, mereka atau yang lainnya. Tapi kamu sendiri yang menentukannya.

***

Sphere: Related Content

Financial Fredom

Sobat sekarang coba kita lupakan segenap teori canggih dunia entrepreneurship (ttg modal usaha, skill, keberanian untuk memulai usaha, dst,dst). Sementara banyak orang yang masih harus bergelut dalam kesibukan bisnis setiap hari setelah 10 tahun berbisnis, mari kita simak kisah ilustrasi seorang TUKANG BECAK tamatan SD yang sudah mencapai "financial freedom" setelah bekerja hanya lebih kurang 5 tahun saja, dgn "passive income" Rp. 9 juta/bulan !!!


Becak ke-1 :
Seorang tukang becak memiliki becak motor dengan penghasilan bersih Rp. 60,000/hari (bekerja dari pagi hingga larut malam). Biaya hidupnya sekitar Rp. 30,000/hari. Lalu ia berjuang utk konsisten menabung Rp. 30,000/hari. Dalam tempo 400 hari, ia mampu membeli becak kedua yang harganya Rp. 12 juta/unit.


Becak Ke-2
Ia sewakan becak keduanya dengan tarif Rp. 30,000/hari. Sementara ia tetap menarik becak pertamanya. Sekarang ia bisa menabung Rp. 60,000/hari. Dalam tempo 200 hari, ia mampu membeli becak ketiga.

Becak Ke-3
Ia sewakan becak ketiganya, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 90,000/hari. Dalam tempo 134 hari, ia membeli becak ke-4.

Becak Ke-4
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 120,000/hari. Dalam tempo 100 hari, ia membeli becak baru lagi.

Becak Ke-5
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 150,000/hari. Dalam tempo 80 hari, ia membeli becak baru lagi.


Becak Ke-6
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 180,000/hari. Dalam tempo 67 hari, ia membeli becak baru lagi.


Becak Ke-7
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 210,000/hari. Dalam tempo 57 hari, ia membeli becak barulagi.


Becak Ke-8
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 240,000/hari. Dalam tempo 50 hari, ia membeli becak baru lagi.


Becak Ke-9
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 270,000/hari. Dalam tempo 45 hari, ia membeli becak baru lagi.


Becak Ke-10
Ia sewakan becak tsb, sehingga sekarang ia mampu menabung Rp. 300,000/hari. Dalam tempo 40 hari, ia membeli becak barulagi.


Setelah becak ke-10, ia berhenti menarik becak. Ia sewakan becak pertamanya ke orang lain. Ia lalu menggaji seorang "mandor" untuk mengurusi ke-10 becaknya. Ia PENSIUN. Kini ia menikmati penghasilan Rp. 300,000/hari, atau Rp. 9 juta/bulan (sebelum potong gaji sang mandor). Jika ditotal semua usahanya tsb hanya dicapai dalam tempo 3,2 TAHUN SAJA.

Tentu saja ini cuma sebuah ilustrasi, dengan menarik garis lurus dari sebuah bisnis. Katakanlah dalam tempo 10 tahun (bukan 3,2 tahun seperti dalam ilustrasi), sang TUKANG BECAK mampu mencapainya. Ini LOGIS, dan bisa terjadi. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang seperti itu ? Mungkin 1 banding 10 juta. Tetapi ADA. Berapa banyak TUKANG BECAK di dunia yang menjadi tukang becak seumur hidupnya dan terus hidup susah ? Buanyyaaak sekali.


Sekarang bandingkan dengan banyak profesional tamatan S1 ataupun S2, atau bandingkan dengan para pengusaha yang masih harus bergelut dengan kesibukan mencari nafkah setiap hari. Kontras sekali bukan....


THINK OUT OF THE BOX. Perbedaannya akan bagaikan langit dan bumi. Kunci kesuksesannya terletak pada "duplikasi". Ini rahasianya : "Jalankan bisnis yang mudah diduplikasikan, dan tidak perlu keterlibatan kita secara penuh dalam bisnis tsb". Cth : ikuti bisnis franchise yang berpotensi, beli asset lalu sewakan asset tsb, dst.


KUNCI UTAMA LAINNYA adalah : Hidup hemat pada awalnya untuk menabung, uang tabungan di-investasikan untuk menghasilkan uang, lakukan terus berulang2, setelah penghasilannya sudah cukup besar, barulah hidup bersenang2.


Mari berhitung matematika ...Jika kalian diberikan 2 option kontrak kerja / kontrak bisnis berikut ini, mana yang kalian pilih ?


1). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan/ bulan Rp. 100 juta.
2). Kontrak 2 tahun, tidak dpt dibatalkan, penghasilan di bulan pertama cuma Rp. 1000, tapi berlipat dua setiap bulan.


Pilih mana ???? Jawabannya :


Option I : Penghasilan Rp. 100 juta/bln x 24 bln = Rp. 2,4 Milyar
Option II :

Bulanke-1: Rp.1000
2. 2000
3. 4000
4. 8000
5. 16,000
6. 32,000
7. 64,000
8. 128,000
9. 256,000
10. 512,000
11. 1024,000
12. 2juta
13 .4juta
14. 8juta
15. 16juta
16 .32juta
17. 64juta
18. 128juta
19. 256juta
20. 512juta
21. 1milyar
22 .2milyar
23. 4milyar
24. 8milyar

Jika kalian pilih option I, kalian sudah kecolongan hampir 6 MILYAR !!! Kita hanya diajari oleh guru di sekolah tentang teori2 Albert Eintein spt rumus kekuatan bom atom spt "E=MC2", dst. Tetapi tidak diajarkan bahwa "kekuatan duplikasi" juga dikagumi oleh Albert Eintein, ilmuwan paling cemerlang abad 20, ia mengatakan "Kekuatan duplikasi adalah keajaiban dunia ke delapan".

***

Sphere: Related Content

Spekulasi Sang Dewa Judi

“Mainkan kartu burukmu, sebagaimana kau bersikap mendapatkan kartu baikmu”


Ada pertunjukkan menarik nih, yang disiarkan oleh sebuah stasiun televisi swasta kita yaitu acara”Deal or No Deal” yang slalu di tayangkan pada malam hari. Di sana di lihat bagaimana bagus dan tidaknya kita dalam men-dealkan sebuah koper untuk mendapatkan sebuah ”prize” dengan hadiah yang paling besar. Sebuah acara pertunjukkan spekulasi yang apiiik....di berikan bantuan orang-orang terdekat kita serta dari orang-orang yang sama sekali tidak kita kenal. Yang menyuarakan kata-kata Deal dan No Deal. Dan kita sendirilah sebagai penentu ketukkan terakhir itu. Layaknya seorang hakim agung yang memutuskan perkara mati dan hidup seseorang dengan palunya.


Menariknya acara tersebut bukan pada tepat memilih sebuah kopernya. Dan bukan juga pada salah memilih koper yang seharusnya tidak boleh kita pilih. Bukan...bukan itu. Yang menarik disana adalah bagaimana kita bersikap di saat kita salah dalam membuat suatu pilihan. Apa kita akan tetap tenang, santai dan percaya diri atau sebaliknya gugup, kesal serta stress. Nah itu dia...


Sobat, pernah lihatkan film dewa spekulasi? Itu tu..si Dewa Judi. Pernahkan? Pasti semua pernah menonton film yang slalu di perankan oleh aktor kenamaan hongkong tersebut. Chow Yun Fat itu. Prinsip dasar seorang dewa-dewa judi itu selalu begini ”Aku selalu bersikap memainkan kartu burukku, sebagaimana aku bersikap ketika mendapatkan kartu baikku”. Lihatlah si dewa judi bermain. Ketika ia membuka kartunya untuk memenangkan permainan...kini lihat dengan baik, ia sama sekali tidak menipu siapapun yang berada di meja gambler tersebut. Baik yang ikut bermain atau sekedar menonton pertunjukkannya. Dan kekuatan yang dipakai si dewa judi tersebut hanya satu yaitu Percaya Diri. Ia percaya bahwa kartu yang diberikan sang ”bandar” kepadanya itu selalu bagus. Pasti banyak nih orang yang menyangka bahwa si dewa judi pake kekuatan magic / supranatural, Betulkan?


Begitulah, spekulasi yang baik, dilahirkan dari ketenangan diri kita. Bagaimana kita mempunyai keteguhan prinsip dalam kehidupan. Sial – mujur, kalah – menang, dll. Besar kecilnya kenyakinan kita ini merupakan peran penting., yang membuat kepercayaan diri kita nanti sebagai tameng. Benteng dari sergapan isu-isu yang membuat kita jatuh, tenggelam dan kemudian mati.


Itulah jawaban dari harus bagaimana kita bersikap dan berspekulasi dalam keadaan tidak menentu terlebih di saat begini. Kejernihan hati dan pikiran sangat diperlukan disini dan disertai luasnya wawasan kita. Di tambah dengan ini ni...Apa yang kita yakini sekarang ini.?


Apakah kalian menyakini bahwa

  1. Hari ini dan seterusnya saya akan baik-baik saja! atau
  2. Hancur sudah. Saya tidak bisa apa-apa lagi sekarang!


Mana yang akan kalian pilih ? Penentuan keputusan berspekulasi yang baik harus dengan hati dan pikiran jernih, setenang dan sehening suasana kala sang jago berkokok. Walau dapat kegagalan-kegagalan. Kesalahan di mana saja kerap saja terjadi ..tapi dampak dari itunya-lah yang bagaimana? akankah bisa menggoyahkan keyakinan dan kepercayaan kita?

***

Sphere: Related Content